Nama : Ayi Abdul Basith “Menjaga Hati”
Kelas/No.Absen : XI 1 IPA/09
Assalamua’alaikum Wr. Wb.
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ
Pada kesempatan kali ini saya akan bertausiyah tentang mengapa kita perlu untuk menjaga hati. Seseorang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan memperoleh rahmat Allah serta selamat dari azab-Nya pada Hari Kiamat kelak dengan cara dia dapat menjaga hati dan memeliharanya. Allah tidak akan melihat bagaimana ketampanan ataupun kecantikan kita, tidak juga melihat kemulusan dan kemolekan tubuh kita. Tetapi, Allah akan melihat hati dan amal perbuatan kita.
Rasulullah bersabda, (HR Abu Hurairah)
“Sesungguhnya Allah tidak melihat jasadmu, dan bentukmu, tetapi Dia melihat hati kamu”
Hati adalah dunia abstrak, unik, dan berkembang. Hati memiliki peranan yang sangat fital sebagai pengendali, karena dapat menentukan baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan dan aspek kehidupan seorang Muslim. Hati mudah untuk berubah, sukar dibaca, senantiasa berkembang, dan pasang-surut. Karena itu, hati sangat wajib untuk dijaga. Begitu banyak manusia yang cerdas tetapi akhirnya menjadi orang yang hina hanya karena memiliki hati yang sakit.
Rasulullah bersabda,
“Dalam tubuh manusia ada segumpal daging, apabila ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya, dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah, itulah hati”
Kini kebanyakan manusia memahami kebahagiaan sekedar dengan penampilan lahiriyah dan materi belaka, sehingga mereka sibuk dengan kehidupan dunianya, memperkaya diri, memperindah dan mempercantik diri dengan berbagai aksesoris. Mereka lalai dan lupa dengan keindahan, kebersihan, serta kesucian batin yang padahal akan menyelamatkan mereka baik di dunia maupun di akhirat kelak. Oleh karena itu, keindahan batin dan keselamatan hati merupakan dasar dan pondasi keberuntungan di dunia dan di Hari Kiamat kelak.
Sesungguhnya perkara hati merupakan perkara agung dan kedudukannya pun sangat mulia, sehingga Allah menurunkan kitab-kitab suci-Nya untuk memperbaiki hati, dan Dia utus para Rasul untuk menyucikan hati, membersihkan, dan memperindahnya.
Rasulullah bersabda, (HR Imam Ahmad dari Anas bin Malik)
“Iman seseorang tidak akan lurus sebelum hatinya lurus”
Ajaran yang paling besar dibawa oleh Rasululloh saw adalah memperbaiki hati. Dengan demikian seseorang akan memahami bahwa hatinya merupakan tempat bagi cahaya dan petunjuk Allah menuju akhirat, karena sesungguhnya perjalanan menuju Allah adalah perjalanan hati.
Maka dari itu, agar hati kita tidak mudah menyimpang dari kebenaran dan cahaya dari Allah, bahkan sampai tertutup dan terkunci karena hawa nafsu yang membelitnya serta segala hal yang dapat merusak dan membinasakannya, maka perlu adanya usaha-usaha penjagaan terhadap hati yang bersifat kuratif dan kontinyu, sekaligus obat sebagai usaha prefentif agar bisa selamat dari segala bentuk penyakit-penyakit hati yang mematikan.
Di antara hal yang dapat menyebabkan hati seseorang menjadi tenang dan bersih adalah amalan memperbanyak membaca ayat-ayat al-Qur`an dan mendengarkannya, karena al-Qur`an merupa-kan penawar yang ampuh dari penyakit syubhat dan nafsu syahwat yang keduanya merupakan inti penyakit hati seseorang.
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Rad : 28)
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Illahi
Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih
Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih
Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Ahlak kian terpuruk, jadi mahluk terkutuk
Menjaga hati merupakan tantangan kita setiap waktu maka jagalah hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah akan terpancar kehidupan yang amat damai. Sekian tausiyah dari saya dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahi taufik walhidayah.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
No comments:
Post a Comment