Sunday, February 16, 2014

Laporan Praktikum Pencemaran Tanah di Cibaregbeg

A.   Judul
Judul penelitian ini adalah PENCEMARAN TANAH DICIBAREGBEG.
B.   Tujuan
Tujuan dilaksanakannya percobaan ini adalah untuk memberikan banyak pengetahuan tentang pencemaran tanah dan memberikan gambaran tentang  pelestarian lingkungan. 
C.   Tinjauan Teori
1.   Pengertian Dasar Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industriyang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracuntelah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusiaketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
2.  Sumber Pencemaran Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a.       Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b.       Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c.       Limbah industri.
d.       Limbah reaktor atom/PLTN.
3.   Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
a.       Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b.       Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c.       Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d.       Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e.       Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
4.  Penyebab Pencemaran Tanah      
Penyebab pencemaran tanah adalah akibat sampah yang tidak dapat membusuk, seperti plastic, kaca, kaleng, serta pemakaian zat kimia yang berlebihan. Semua itu akan mencemarkan tanah yang mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
a.    Kesuburan tanah berkurang dan bisamenjadi tandus
b.    Tanaman sulit tumbuh
c.     Binatang yang hidup dalam tanah mati
d.     Mineral dalam tanah rusak
5.   Dampak Pencemaran Tanah
Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:
a.    Pada kesehatan
Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian.
b.    Pada Ekosistem
Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
D.  Alat dan Bahan
a.       Kertas lakmus
b.       Tanah
c.       Air
E.   Cara Kerja
a.       Campurkan tanah dengan air, kemudian diaduk.
b.       Celupkan kertas lakmus pada campuran air dan tanah tersebut.
c.       Amati kadar keasaman pada tanah tersebut.
F.    Hasil Pengamatan
Setelah melakukan wawancara, tumpukan sampah yang ada di Cibaregbeg sudah ada dari beberapa tahun yang lalu. Tumpukan sampah-sampah tersebut berawal dari warga sekitar yang membuang sampah ketempat kami melakukan penelitian. Semua itu, disebabkan oleh truk sampah yang tidak pernah mengangkut sampah-sampah tersebut. Akhirnya, pemandangan tidak indah dan bau tidak sedap muncul dari tumpukan sampah yang berada dipinggir jalan Cibaregbeg. Tindakan dari warga sekitar, hanya membakar sampah-sampah tersebut ketika sampah sudah mulai menumpuk.
Kami juga mengambil sampel tanah untuk mengetahui kadar keasaman pada tanah tersebut. Setelah diamati pH tanah tersebut adalah 8, artinya basa. Dari hasil pengamatan kami juga bahwa sampah-sampah di Cibaregbeg mengandung sampah anorganik dari limbah domestik pemukiman penduduk sekitar dan sampah organik yang menimbulkan bau busuk yang diakibatkan oleh penguraian oleh mikroorganisme.
G.  Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, kami menyimpulkan bahwa kandungan tanah pada tumpukan sampah di Cibaregbeg sedikit tercemar karena limbah domestik seperti sampah-sampah plastik, botol, pecahan kaca, dan kaleng yang sukar hancur.

No comments:

Post a Comment