Saturday, June 29, 2013

Conjunction


C
onjunction atau connector atau kata sambung adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan/menggabungkan kata dengan kata yang lain, phrase dengan phrase yang lain, atau clause dengan clause yang lain.
Ada 3 tipe conjunctions: coordinating conjunctions, correlative conjunctions, dan subordinating conjunctions.

1). Coordinating conjunctions
Conjuctions ini digunakan untuk menggabungkan kata dengan kata yang lain, menggabungkan phrase dengan phrase yang lain, atau kalimat dengan kalimat yang lain. Yang dihubungkan oleh conjunction tipe ini harus merupakan element kalimat yang sama, misalnya: subject+subject, verb phrase+verb phrase, sentence+sentence.
Ada 7 coordinating conjunctions yaitu: for, and, nor, but, or, yet, so. Untuk mempermudah mengingatnya coba gunakan akronim ini: FANBOYS; F untuk for, A untuk and, N untuk nor, dan seterusnya.
Contoh:
1.      The boy keeps the lights on, for he is afraid of sleeping in the dark. (Anak itu membiarkan lampunya menyala karena dia takut tidur dalam keadaan gelap).
2.      He has one good dictionary and at least 3 good English books. (Dia punya 1 kamus bagus dan paling tidak 3 buku bahasa Inggris bagus).
3.      She is a vegetarian. She will not eat beef, nor will she eat chicken. (Dia seorang vegetarian. Dia tidak akan makan daging sapi, dia juga tidak akan makan daging ayam).
4.      She is cute but evil. (Dia cantik tapi jahat).
5.      Do you want to go with me or to stay home? (Apakah kamu mau ikut saya atau tinggal di rumah?).
6.      I didn’t study, yet I passed the exam. (Saya tidak belajar, tetapi saya lulus).
7.      My dad was very tired, so he went to bed earlier. (Papa saya sangat capek, oleh karena itu dia pergi tidur lebih awal).
Note:
·         Gunakan koma sebelum conjunction jika conjunction tersebut menggabungkan dua kalimat. Koma juga digunakan jika conjunctions menggabungkan lebih dari 2 kata atau phrase. Contoh: We studied math, physicsand chemistry last semester.
·         For juga berfungsi sebagai preposition. Sebagai preposisiton, for diikuti oleh noun. Contoh: I am waiting for a cab. (i.e. cab = taxi)
·         Yet juga berfungsi sebagai adverb. Contoh: I haven’t finished reading this article yet.
·         So = as jika diikuti oleh adjective/adverb.

2). Paired conjunctions/Correlative conjunctions
Conjunctions ini juga menggabungkan element-element kalimat seperti di atas. Bedanya adalah selalu digunakan secara berpasangan.

both…and
either…or
not only…but also
neither…nor

Contoh:
1.      Both my sister and my brother can play the guitar. My sister dan my brother dua-duanya bisa main gitar).
2.      He is not only handsome but also smart. (Dia bukan saja tampan tapi juga pintar). Note: jika not only diletakkan di awal kalimat, lakukan inversi terhadap auxiliary/be/do,does,did ke depan subject kalimat. Jadi kalimat ini juga dapat ditulis: Not only is he handsome but also smart.
3.      Either the students or the teacher is going to go to the museum tomorrow. (Baik murid-murid maupun guru akan pergi ke museum besok).
4.      Neither John, Sussie nor I have a good studying habit. (Baik John, Sussie maupun saya tidakpunya kebiasaan belajar yang baik). Mungkin, belajarnya hanya jika ada ujian.
Note:
Dengan perkecualian both…and, jika corrective conjunctions menggabungkan singular dan plural subjects, bentuk verb (apakah singular atau plural) ditentukan oleh subject yang paling dekat dengan (yang langsung diikuti oleh) verb tersebut.
Perhatikan:
Pada contoh 3 digunakan is going to (bukan are going to) karena langsung mengikuti the teacher (singular subject). Pada contoh 4 digunakan have (bukan has) karena langsung mengikuti I. Sekarang coba kita perhatikan penulisannya, ketika posisi subjectnya diputar:
1.      Either the teacher or the students are going to go to the museum tomorrow. (Baik guru maupun murid-murid akan pergi ke museum besok).
2.      Neither John, I nor Sussie has a good studying habit. (Baik John, saya maupun Sussie tidak punya kebiasaan belajar yang baik).

3). Subordinating conjunctions
Subordinating conjuctions adalah kata-kata yang dapat digunakan untuk membentuk adverbial clause (yang umumnya merupakan anak kalimat /subordinate clause) dari kalimat pokok (main clause). Jumlah conjunctions tipe ini sangat banyak dan pada umumnya adalah adverbs.
Conjunction tipe ini dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu conjunction yang menyatakan waktu (time), sebab akibat (cause dan effect), makna berlawanan (opposition), tujuan (purpose), dan pengandaian (conditional).

a. Digunakan untuk menyatakan waktu (time).

Waktu
after (setelah)
till (hingga/sampai)
the first time (pertama kali)
before (sebelum)
as soon as (segera setelah)
the second time (kedua kali)
when (ketika)
once (segera setelah)
the last time (terakhir kali)
while (sementara)
as long as (sepanjang)
the next time (kali berikut)
as (sementara)
so long as (sepanjang)
by the time
since (sejak)
whenever (setiap kali)
until (hingga/sampai)
every time (setiap kali)

Contoh:
1.      We will play football after we finish doing the homework. (Kami akan main bola setelah kami selesai mengerjakan PR).
2.      Before they got married last month, they had been seeing each other for almost ten years. (Sebelum mereka kawin bulan lalu, mereka telah pacaran selama hampir 10 tahun).
3.      When I got home last night, someone was trying to break into my house. (Ketika saya tiba di rumah tadi malam, seseorang sedang mencoba masuk ke rumah saya). Note: Break into = masuk biasanya karena berniat jahat, i.e. mau mencuri, ect.)
4.      A friend of mine felt asleep on his desk while the teacher was teaching. (Teman saya tertidur di mejanya sementara pak guru menerangkan).
5.      She has turned into a different person since she became a famous artist. (Dia telah berubah menjadi orang yang berbeda sejak dia menjadi artis terkenal).
6.      I will keep studying hard until the final exam is over next week. (Saya akan terus belajar keras sampai ujian akhir selesai minggu depan).
7.      We will leave as soon as the rain stops. (Kita akan pergi/berangkat segera setelah hujan berhenti).
8.      As long as I live, I will never see your fucking ugly face again. (Selama saya hidup, saya tidak akan pernah mau lihat wajah kamu (yang sangat jelek) lagi). Subject ‘I’ sangat, sangat marah nih.
9.      Whenever I look at her picture, my heart beats fast. (Setiap kali saya pandang fotonya, jantung saya berdetak kencang).
10.  The first time we went to Bali, we went to Tanah Lot. (Pertama kali kami pergi ke bali, kami pergi ke Tanah Lot).
11.  The next time I play you, I will kick your ass. (Kali berikut saya main (lawan) kamu, saya akan kalahkan kamu. Note: kick your ass = kick your butt = mengalahkan. Sangat informal.

b. Digunakan untuk menyatakan sebab akibat (cause-effect).

Sebab akibat
because (karena)
inasmuch as (karena)
so…that (sehingga)
since (karena)
now that (karena sekarang)
such …that (sehingga)
as (karena)

Contoh:
1.      He got an accident because he drove while he was drunk. (Dia mendapat kecelakaan karena dia nyetir sementara mabuk).
2.      I passed that course easily since the questions were very easy. (Saya lulus mata kuliah itu dengan mudah karena soal-soalnya sangat mudah).
3.      Now that the semester is finished, I am going to rest for a few days and then take a trip to Bali. (Karena sekarang semesteran sudah selesai, saya akan istrahat selama beberapa hari kemudian tamasya ke Bali).
4.      As she had nothing to do, she asked me to come over to her house. (Karena dia tidak ada yang dikerjakan, dia meminta saya pergi ke rumahnya).
5.      Inasmuch as the two countries’ leaders didn’t reach an agreement, the possibility of war between the two countries remains open. (Karena kedua kepala negara tidak mencapai suatu kesepakatan, kemungkinan adanya perang antara kedua negara tersebut masih tinggi).
6.      The coffee is so hot that I can’t drink it. (Kopinya begitu panas, oleh karena itu, saya tidak dapat meminumnya).
7.      He has such a nice body that a lot of girls are attracted to him. (Dia punya badan yang begitu bagus, oleh karena itu, banyak cewek yang tertarik padanya).

c. Untuk menyatakan makna yang berlawanan (opposition).

Makna yang Berlawanan
although (walaupun
even though (walaupun)
while (sedangkan)
though (walaupun)
whereas (sedangkan)
no matter (tidak memandang)

Contoh:
1.      Although he is not tall, he is a very good volleyball player. (Walaupun dia tidak tinggi, dia seorang pemain bola volley yang sangat hebat).
2.      Jenny is rich, whereas Joni is poor. (Jenny kaya sementara Joni miskin).
3.      No matter how hard I tried, the math problems couldn’t be solved. (Tidak memandang betapa kerasnya saya mencoba, soal-soal matematika itu tidak dapat dipecahkan/diselesaikan).

d. Untuk menyatakan tujuan (purpose).

Tujuan
in order to (agar)
in order (that) (agar)
so that (agar)

Contoh:
1.      During the class, we need to be quiet in order to be able to listen to what the teacher says.
2.      I turned off the TV so that my roommate could study well.
3.      I turned off the TV in order (that) my roommate could study well.
4.      They keep practicing their English in order (that) their English improves steadily. (Mereka terus berlatih bahasa Inggris agar bahasa Inggrisnya terus meningkat).
Note: a) in order to diikuti oleh verbs, sedangkan in order (that) dan so that diikuti oleh clause (i.e. S +V). b). Arti so that di sini berbeda dengan so that untuk menyatakan sebab akibat. Perhatikan juga perbedaan polanya.

e. Untuk menyatakan pengandaian (conditional).

Conditional
if (jika)
whether or not
in case (that) (jika)
unless (jika tidak)
even if (walaupun jika)
providing (that) = if or only if
only if (hanya jika)
in the event (that)
provided (that) = if or only if

Contoh:
1.      If my parents were not home, I would invite my friends to come over. (jika orangtua saya tidak di rumah, saya akan undang teman-teman saya datang ke rumah).
2.      I will go unless it rains. (Saya akan pergi jika tidak hujan). Note: unless = if…not. Jadi, kalimataya dapat ditulis menjadi: I will go if it doesn’t rain.
3.      I don’t care no more whether or not you want to study = I don’t care no more whether you want to study or not. (Saya tidak peduli lagi apakah kamu mau belajar atau tidak).
4.      I have decided to marry her. Even if my parents disagree, I am going to marry her. (Saya telah memutuskan untuk mengawininya. Walaupun jika orang tua saya tidak setuju, saya akan (tetap) mengawininya).
5.      I’ll be in the library in case you want to find me. Note: in case = if
6.      The general election will go to the second round only if no candidate gets 50% + 1 votes during the first round. (Pemilu akan masuk ke putaran kedua hanya jika tidak ada kandidat yang memiliki perolehan suara 50% + 1 waktu putaran pertama.
Note:
Jika only if diletakkan di awal kalimat, maka dilakukan inversi auxiliary/be/do,does,did) ke depan subject main clause. Kalimat ini dapat ditulis menjadi: Only if no candidate gets 50% + 1 votes will the general election go to the second round.


No comments:

Post a Comment