Bioteknologi berasal dari istilah latin, yaitu bio (hidup), teknos (teknologi, penerapan), dan logos (ilmu), yang secara harafiah berarti ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Bioteknologi adalah salah satu cara manusia untuk menghasilkan suatu produk atau jasa menggunakan makhluk hidup atau sebagainya. Mikroorganisme atau mikroba adalah makhluk hidup satu sel yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Dapat berupa bakteri, jamur, atau alga satu sel. Peranan bioteknologi, diantaranya dalam bidang pangan, kesehatan, pertanian, peternakan, lingkungan, dan pertambangan (Maulana.2008). Ciri utama bioteknologi adalah:
l Adanya benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan, atau hewan
l Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri
l Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroba, proses biokimia, dan proses genetik alami seperti mutasi dan rekombinasi genetik. Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar mikrobiologi dan biokimia. Bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi DNA dilakukan dengan memodifikasi gen-gen spesifik dan memindahkannya pada organisme yang berbeda seperti bakteri, hewan, dan tumbuhan.
Aplikasi bioteknologi mencakup berbagai aspek pada kehidupan manusia, seperti aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan. Pada bidang pangan, beberapa contoh aplikasinya adalah: tempe, yang dibuat dari kedelai dengan menggunakan jamur Rhizophus ; oncom, yang dibuat dari ampas kedelai dengan menggunakan jamur Neurospora sitophila ; tapai, dibuat dari ketela pohon dengan menggunakan khamir Saccharomyces cerevisiae ; keju dan yoghurt yang dibuat dari susu sapi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus . Dalam bidang kesehatan dan pengobatan, beberapa contoh aplikasinya adalah antibiotik yang digunakan untuk pengobatan yang diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme atau bagian mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan, bermanfaat untuk meningkatkan imunitas (Aryulina.2005).
Bioteknologi tradisional maupun modern telah menggunakan mikroorganisme sebagai bagian suatu proses untuk menghasilkan produk dan jasa. Bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri, khamir (yeast), dan kapang dengan alasan:
· Pertumbuhan cepat
· Sel-selnya mempunyai kandungan protein yang tinggi
· Dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya, misalnya dari limbah pertanian
· Menghasilkan produk yang tidak toksik
· Sebagai organisme hidup, reaksi biokimianya dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri sehingga tidak memerlukan tambahan reaktan dari luar
No comments:
Post a Comment