Kesunyian dan kenikmatan
Nafas lepas, mata terpana...
Bulan meredup sirnalah bahagia
Melewati semua, yang merintih
Beradu dan saling menimpa
Hadirkan, kecurigaan mengancam
Dibalik selimut, surga mereka
Sejenak ku merasa heran
Apa yang aku rasa?
Terasa...
Merasuk bisikan, buka telinga
Melarang ku bertindak
Berbuat sebuah kekacauan
Menusuk, dinginnya kabut malam
Meyentuh, dinginnya kalbu
Untuk menghidupkan, percikan api
Segelintir kehangatan
Sesungguhnya apa ini?
Menjadi sesak dengan kekacauan rasa
Hanya diam, mulut menganga
Pikir, sendiri tapi ada
Adanya dirimu namun tak ada
(Ayi Abdul Basith)
No comments:
Post a Comment