PENGERTIAN
Hepatomegaly adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan.
ANATOMI
Lobus kanan hati menjadi lebih besar dari 2 cm, bentuk hati pada perkusi (untuk menentukan perbatasan antara hati dan paru-paru) lebih dari 14 cm atau diameter hati di MCL lebih besar dari sekitar 15 cm di USG. Hepatomegali dapat mempengaruhi seluruh atau hanya daerah tertentu dari hati adanya peningkatan volume. Dalam kondisi klinis, ukuran hati dipastikan oleh aplikasi gabungan palpasi (untuk menentukan batas inferior dari hati) dan perkusi. Penentuan dari ukuran hati dengan sonografi jauh lebih tepat. Hal ini juga diperlukan untuk menilai konsistensi hati (lembut, elastis, kuat, kompak, keras), permukaan hati (halus, menonjol), kelembutan terhadap tekanan, dan struktur internal sonographically terdeteksi (homogen, diperbesar saluran-saluran empedu atau pembuluh). Kepadatan hati normal dalam CT adalah 60 kurang lebih 6 HU.
Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Hati normal kenyal dengan permukaannya yang licin (Chandrasoma, 2006). Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar dengan berat 1000-1500 gram. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis (Noer, 2002).
FUNGSI
Fungsi vaskular untuk menyimpan dan menyaring darah. Ada dua macam aliran darah pada hati, yaitu darah portal dari usus dan darah arterial, yang keduanya akan bertemu dalam sinusoid. Darah yang masuk sinusoid akan difilter oleh sel Kupffer.
Fungsi metabolik. Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin (Guyton, 2003).
Fungsi ekskretorik. Banyak bahan diekskresi hati di dalam empedu, seperti bilirubin, kolesterol, asam empedu, dan lain-lain.
Fungsi sintesis. Hati merupakan sumber albumin plasma; banyak globulin plasma, dan banyak protein yang berperan dalam hemostasis (Chandrasoma, 2006).
PENYEBAB
Peningkatan volume sel sinusoidal dan hepatosit karena pembesaran struktur dapat disebabkan oleh proliferasi aktif atau pasif oleh proses penyimpanan.
1) Endotel dan sel Kupffer dapat dirangsang untuk proliferasi yang cukup besar.
2) Pemekaran retikulum endoplasma halus karena induksi yang berkepanjangan dari biotransformatory.
3) Penyimpanan kolesterol, lemak, glikogen, protein, mucopolysaccharides, tembaga, besi, dll yang abnormal menyebabkan hepatomegali.
4) Sebuah formasi disempurnakan getah bening atau berkurang getah bening drainase dapat menyebabkan pembesaran hati. Berikut fluidfilled kista juga dapat dianggap sebagai penyebab hepatomegali.
5) Sebuah gangguan aliran empedu, terutama pada bayi, menyebabkan luas hepatomegali.
6) Peningkatan matriks ekstraseluler karena kolagen, elastin, proteoglikan, glikoprotein, dll juga menghasilkan berbagai derajat hepatomegali.
PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran hati. Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup vena porta yang mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat yang mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan udema. Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas. Hepatomegali juga dapat mengakibatkan vaskularisasi memburuk, sehingga mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali dapat mengakibatkan proses desak ruang, yang mendesak paru, sehingga mengakibatkan sesak, proses desak ruang yang melepas mediator radang yang merangsang nyeri.
Jika terjadi kekurangan protein, maka terjadi penurunan pembentukan lipoprotein. Hal ini membuat penurunan HDL dan LDL. Karena penurunan HDL dan LDL, maka lemak yang ada di hepar sulit ditransport ke jaringan-jaringan, pada akhirnya penumpukan lemak di hepar. Tanda khas pada penderita kwashiorkor adalah pitting edema. Pitting edema adalah edema yang jika ditekan, sulit kembali seperti semula. Pitting edema disebabkan oleh kurangnya protein, sehingga tekanan onkotik intravaskular menurun. Jika hal ini terjadi, maka terjadi ekstravasasi plasma ke intertisial. Plasma masuk ke intertisial, tidak ke intrasel, karena pada penderita kwashiorkor tidak ada kompensansi dari ginjal untuk reabsorpsi natrium. Padahal natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh. Pada penderita kwashiorkor, selain defisiensi protein juga defisiensi multinutrien. Ketika ditekan, maka plasma pada intertisial lari ke daerah sekitarnya karena tidak terfiksasi oleh membran sel dan mengembalikannya membutuhkan waktu yang lama karena posisi sel yang rapat.
Kilomikron hanya salah satu dari beberapa kelompok lipid dan protein yang digunakan sebagai kendaraan transportasi untuk lemak. Sebagai kelompok, kendaraan ini dikenal sebagai lipoprotein, dan mereka memecahkan tantangan tubuh mengangkut lemak melalui aliran darah berair. Tubuh membuat empat jenis utama dari lipoprotein, dibedakan berdasarkan ukuran dan kerapatan mereka. Lipoprotein kompleks larut lemak dan protein yang mempengaruhi transportasi lemak diserap dari diet, atau sintesis oleh hati dan jaringan adiposa , untuk pemanfaatan dan penyimpanan. Lemak makanan diangkut dari usus kecil sebagai kilomikron. Lipid disintesis oleh hati sebagai lipoprotein densitas sangat rendah ( VLDL ) yang catabolized untuk lipoprotein densitas menengah ( IDL ) dan low-density lipoprotein ( LDL ). The eksogen jalur mengangkut lemak dari makanan dari usus kecil sebagai kilomikron ke pinggiran dan hati . Endogen jalur menunjukkan sekresi lipoprotein densitas sangat rendah ( VLDL ) dari hati dan katabolisme untuk intermediate density lipoprotein ( IDL ) dan low-density lipoprotein (LDL)
KOMPLIKASI
1) Hipertensi portal dengan pembesaran limpa
2) Asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut)
3) Gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis)
4) Kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum)
5) Kanker hati (hepatoma)
TANDA DAN GEJALA
1) Umumnya tanpa keluhan
2) Pembesaran perut
3) Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
4) Nyeri perut hebat, mungkin karena ruptur hepar
5) Ikterus
6) Sering disertai kista ginjal
Referensi :
HEPATOLOGY PRINCIPLES AND PRACTICE 2nd Edition (E. Kuntz, H.D. Kuntz)
UNDERSTANDING NUTRITION (Whitney, Rolfes)
NELSON TEXBOOK OF PEDIATRICS 18th Edition (Behmar, Kliegman, Jenson, Stanton)
HARPER’S ILLUSTRATED BIOCHEMISTRY 26th Edition (Robert K. Murray, Daryl K. Granner, Peter A. Mayes, Victor W. Rodwell)